Sepertinya dua minggu berturut-turut saya mesti melayat ke Solo. Kali ini sungguh ga saya duga, Pak Otong Guntersah mendadak dipanggil Tuhan pada hari Selasa tanggal 20 November 2007 jam 15.35 wib di Solo. Beliau almarhum hari itu baru saja sampai di Solo dari Jakarta menjelang beberapa hari pernikahan anaknya, Todi Guntersah, yang rencananya berlangsung di Solo pada hari Sabtu tanggal 24 November 2007.....
.
Kabar itu pertama kali saya dengar dari Diana "Nay" Yulianty yang menelpon saya ketika saya berada di Surabaya yang rencananya malam itu pulang ke Jakarta pake pesawat terakhir. Waktu itu saya di Surabaya dalam rangka Opening Meeting Audit KAP di SBU II Jabati PT PGN (Persero) Tbk. Saya sangat kaget, apalagi katanya penyebabnya adalah sakit maag namun kena ke lever. Padahal selama ini, Almarhum tidak ada keluha berarti kecuali satu bulan terakhir mengeluh tentang perutnya yang kembung. Itu aja.
Almarhum dikenal sebagai arsiteknya akuntansi PGN. Selain itu almarhum juga dikenal dengan sebutan PSAK Berjalan. Hal ini karena beliau hapal luar kepala hampir seluruh peraturan-peraturan dalam Akuntansi, khususnya dalam buku Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).
.
Saya banyak belajar dari beliau, terutama dalam hal kejelian membaca peraturan, selalu update ilmu, dan selalu berusaha fair dalam suatu masalah.
.
Pak Otong Almarhum berusia 64 tahun, meninggalkan istri beserta 3 orang anak dan seorang cucu. Almarhum sebelum dimakamkan di Karanganyar, Solo, pada hari Minggu tanggal 25 November 2007, sementara disemayamkan di Rumah Duka Thiong Ting, Solo.
.
Selamat jalan ya Pak...
.
.
Kabar itu pertama kali saya dengar dari Diana "Nay" Yulianty yang menelpon saya ketika saya berada di Surabaya yang rencananya malam itu pulang ke Jakarta pake pesawat terakhir. Waktu itu saya di Surabaya dalam rangka Opening Meeting Audit KAP di SBU II Jabati PT PGN (Persero) Tbk. Saya sangat kaget, apalagi katanya penyebabnya adalah sakit maag namun kena ke lever. Padahal selama ini, Almarhum tidak ada keluha berarti kecuali satu bulan terakhir mengeluh tentang perutnya yang kembung. Itu aja.
..by sahat simarmata
Foto Terakhir Pak Otong Guntersah, Divisi Akuntansi PGN, awal November 2007
. Almarhum dikenal sebagai arsiteknya akuntansi PGN. Selain itu almarhum juga dikenal dengan sebutan PSAK Berjalan. Hal ini karena beliau hapal luar kepala hampir seluruh peraturan-peraturan dalam Akuntansi, khususnya dalam buku Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).
.
Saya banyak belajar dari beliau, terutama dalam hal kejelian membaca peraturan, selalu update ilmu, dan selalu berusaha fair dalam suatu masalah.
.
Pak Otong Almarhum berusia 64 tahun, meninggalkan istri beserta 3 orang anak dan seorang cucu. Almarhum sebelum dimakamkan di Karanganyar, Solo, pada hari Minggu tanggal 25 November 2007, sementara disemayamkan di Rumah Duka Thiong Ting, Solo.
.
Selamat jalan ya Pak...
.
Foto-foto pada saat melayat Pak Otong (Alm.) di Rumah Duka Thiong Ting, Solo dapat dilihat di : http://www.slide.com/r/tiQYGVVf6z-A6q-Pxii_aKoTaBTGmyof
.
atau langsung apat dilihat sbb:
.Photos Slide : Melayat Pak Otong di Solo
.by Sahat Parlindungan Simarmata - www.sahatsimarmata.com
.
Cetak halaman ini (Print this page) ....
Semalam saya mimpi ketemu sama yayah(alm).. Dimimpi saya yayah terlihat sangat jelas sekali, sampai2x seakan seperti masih ada. Begitu bangun saya baru sadar kalau itu hanya mimpi. Setelah itu saya iseng2x search google dan menemukan halaman ini..
BalasHapus2 hari yang lalu dr. spesialis kandungan menyatakan kalau istri saya positif hamil. Kini saya pun akan segera menjadi seperti beliau/menjadi seorang ayah.
Beliau memang seseorang yang luar biasa, lebih mementingkan keluarganya ketimbang dirinya sendiri.
Segala jejak dan kehebatan-nya kelak akan saya ikuti, meskipun jalan yang kami tempuh berbeda. Namun saya percaya semangat dan ketekunannya mengalir dalam diri saya.
One Great Father has fall, another shall rise again.
Terima Kasih banyak buat blognya.
Ngoguino Guntersah