Ini juga kunjunganku yang pertama ke Makassar sejak saya di kantor pusat. Terakhir saya ke Makassar pada tahun 2005. Klo tidak salah sudah enam kali saya ke Makassar, terutama waktu dulu dinas di Surabaya. Berarti sudah hampir tiga tahun sejak saya terkahir ke Makassar. Makanya saya pangling banget waktu sampai di bandara Hasanuddin, ternyata baru sama sekali dan luas banget. Mirip Hongkong International Airport. Cuma bedanya ini pake konsep kapal pinisi. Minimal mengarah kesitu karena ada "tanduk kapalnya" di depan bandara. Oh iya, ini kan juga sudah bandara internasional. Ada gunanya juga ya putra daerah jadi RI-2.:).....
.Kami ke Makassar hari Minggu tanggal 7 September 2008 menggunakan pesawat Garuda Indonesia jam 14.40 dengan dua jam perjalanan. Ya, suasana bulan puasa. Sampai di Bandara Hasanuddin Makassar jam 15.40, sekilas cuma satu jam padahal perjalanan dua jam karena selisih waktu satu jam antara Jakarta dan Makassar. Yang saya maksud "kami" itu disini adalah Pak Riyadi, Jovitha Salea Battu, Jernih Sinaga, Avi, dan Wawan. Sedangkan Mas Etiko menyusul di hari Senin tanggal 8 September 2008. Kami dijemput Pak Abdullah Saleh dan Mas Yusri, seperti biasa. Saya sudah lama kenal mereka. Mereka orang baik, walaupun kayaknya kaum hawa gampang tertarik sama mereka. Aku nggak tau kenapa.:)
.
Meninggalkan bandara kami menuju kota Makassar ada 2 pilihan jalan bebas hambatan alias jalan tol, yaitu jalan tol Mandai dan tol Reformasi. Kami waktu lewat tol Mandai namun waktu mau pulang ke bandara lagi kami lewat tol Reformasi.
..
Meninggalkan bandara kami menuju kota Makassar ada 2 pilihan jalan bebas hambatan alias jalan tol, yaitu jalan tol Mandai dan tol Reformasi. Kami waktu lewat tol Mandai namun waktu mau pulang ke bandara lagi kami lewat tol Reformasi.
Saya suka dengan Makassar dan etnis lainnya di Sulawesi Selatan terutama karena dialeknya yang mirip dialek Batak. Trus, orang-orangnya cenderung ceplas-ceplos mirip orang Batak. Bedanya cuma di Batak ada kebiasaan mengucapkan huruf "j" menjadi "z", sedangkan di Makassar ada kebiasaan mengucapkan huruf "n" menjadi "ng". Zadi, eh jadi, di Makassar dulu aku sempat kaget waktu ke Makassar bareng teman-teman kantor yang kebetulan ada 2 wanita, teman-teman di kantor Makassar bilang "mau ngajak teman-teman cewek jalan-jalang". Rupanya mau ngajak teman-teman cewek jalan-jalan.:)
.
Siapa pun mereka, termasuk saya, yang dalam dua tahun terakhir tidak berkunjung ke Makassar akan dibuat pangling dengan perkembangan kota Makassar yang begitu pesat. Apalagi kini sudah terintegrasi dengan Tanjung Bunga. Pusat perbelanjaan besar, perumahan, hingga gedung convention besar (Celebes Conventon Center) bediri di sana. Pantai Losari sudah diperindah lengkap dengan huruf-huruf raksasa bertuliskan 'PANTAI LOSARI' yang kini banyak menghiasi latar belakang foto-foto orang di Frienster dan facebook.:) Lapangan Karebosi pun sedang didandani dan direncanakan pakai huruf-huruf raksasa bertuliskan "KAREBOSI". Sayah lihat sudah dimulai dengan huruf 'K'. Dan katanya akan ada pula sebuah theme park yang mirip Disneyland segera dibangun di Makassar ini. Wah, hebat juga tuh.
.
Oh ya selama di Makassar kali ini kami menginap di Hotel Pantai Gapura. Biasanya klo ke Makassar saya menginap di Losari Beach Hotel atau Hotel Losari. Sedangkan selama di Makassar kami makan malam (kan gak bisa makan siang, soale puasa) di dua rumah makan yang enak, yaitu RM Lae-lae dan RM Dinar. Aku sih sebenarnya paling suka otak-otak khas Makassar yang di RM Lae-lae itu. Enak banget. Kami selama di Makassar meninjau tiga lokasi yaitu Cerekang, Panakukkang, dan Akik Hijau plus 2 lokasi tempat oleh-oleh yaitu Sulawesi Art Shop di kawasan Somba Opu dan Galeri Losari Silk. Kami juga sudah ke tempat pemesanan otak-otak tapi ternyata batal. Padahal kami suka banget ama otak-otak itu. Nggak tau kenapa nggak jadi. Agak kesal juga. hehehe. Trus, jalan tol disana masih sepi banget. Enak juga. Tapi kayaknya beberapa kali lewat kantor koran Fajar. Kayaknya gedung koran anak Jawa Pos itu jadi salah satu landmark juga di Makassar ini.
..
Siapa pun mereka, termasuk saya, yang dalam dua tahun terakhir tidak berkunjung ke Makassar akan dibuat pangling dengan perkembangan kota Makassar yang begitu pesat. Apalagi kini sudah terintegrasi dengan Tanjung Bunga. Pusat perbelanjaan besar, perumahan, hingga gedung convention besar (Celebes Conventon Center) bediri di sana. Pantai Losari sudah diperindah lengkap dengan huruf-huruf raksasa bertuliskan 'PANTAI LOSARI' yang kini banyak menghiasi latar belakang foto-foto orang di Frienster dan facebook.:) Lapangan Karebosi pun sedang didandani dan direncanakan pakai huruf-huruf raksasa bertuliskan "KAREBOSI". Sayah lihat sudah dimulai dengan huruf 'K'. Dan katanya akan ada pula sebuah theme park yang mirip Disneyland segera dibangun di Makassar ini. Wah, hebat juga tuh.
.
Oh ya selama di Makassar kali ini kami menginap di Hotel Pantai Gapura. Biasanya klo ke Makassar saya menginap di Losari Beach Hotel atau Hotel Losari. Sedangkan selama di Makassar kami makan malam (kan gak bisa makan siang, soale puasa) di dua rumah makan yang enak, yaitu RM Lae-lae dan RM Dinar. Aku sih sebenarnya paling suka otak-otak khas Makassar yang di RM Lae-lae itu. Enak banget. Kami selama di Makassar meninjau tiga lokasi yaitu Cerekang, Panakukkang, dan Akik Hijau plus 2 lokasi tempat oleh-oleh yaitu Sulawesi Art Shop di kawasan Somba Opu dan Galeri Losari Silk. Kami juga sudah ke tempat pemesanan otak-otak tapi ternyata batal. Padahal kami suka banget ama otak-otak itu. Nggak tau kenapa nggak jadi. Agak kesal juga. hehehe. Trus, jalan tol disana masih sepi banget. Enak juga. Tapi kayaknya beberapa kali lewat kantor koran Fajar. Kayaknya gedung koran anak Jawa Pos itu jadi salah satu landmark juga di Makassar ini.
Akhirnya kami pulang ke Jakarta hari Selasa tanggal 9 September 2008 berangkat dari Bandara Hasanuddin jam 11.00 pake Garuda Indonesia lagi. Kami sampai di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng Jakarta jam 12.00. Saya sempat nunggu jemputan sebentar. Ternyata istri ikut jemput saya.
.
Oh ya, pas dijemput itu saya dapat kabar rekan kerja saya di Surabaya yaitu Elia Andriyani baru melahirkan anaknya yang pertama. Putri mereka yang lahir di tanggal cantik (tanggal 9 bulan 9) itu diberi nama Clarissa Sabrina. Sayang jam lahirnya pukul 10.25 bukan pukul 9.09.:) Kalo tanggalnya sih sama dengan tanggal kelahiran saya yaitu tanggal sembilan. Sedangkan kalo 9 September itu sendiri sama dengan tanggal kelahiran SBY.
.
Sayangnya pada saat yang sama tepatnya jam 13.25 wib ayahanda rekan kerja saya Jovitha Salea Battu, yang bernama Bpk. Yohannis Massang, telah berpulang di RS Persahabatan, Rawamangun, Jakarta Timur. Saya baru tahu tengah malam karena dapat sms. Saya harap semoga Jovitha dapat tabah dan kuat dalam menghadapi hal ini dan juga dapat menghibur serta memberi kekuatan kepada ibundanya. Saya tahu bagaimana rasanya ditinggalkan ayah karena saya baru mengalaminya bulan Maret 2008 yang lalu. Ayahanda Jovitha itu disemayamkan di rumah duka Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Penggilingan, Perum. Taman Pulo Indah, Ruko Blok L/23, Penggilingan, Jakarta Timur. Dimakamkan hari Rabu tanggal 10 Septembet 2008 setelah pukul 14.00 di TPU Pondok Rangon, Cibubur.
.
Akhirnya, selamat tinggal Makassar, sayang kami nggak sempat foto-foto di Losari yang udah dipugar. Mungkin lain kali saya ada kesempatan ke Makassar lagi.
..
Oh ya, pas dijemput itu saya dapat kabar rekan kerja saya di Surabaya yaitu Elia Andriyani baru melahirkan anaknya yang pertama. Putri mereka yang lahir di tanggal cantik (tanggal 9 bulan 9) itu diberi nama Clarissa Sabrina. Sayang jam lahirnya pukul 10.25 bukan pukul 9.09.:) Kalo tanggalnya sih sama dengan tanggal kelahiran saya yaitu tanggal sembilan. Sedangkan kalo 9 September itu sendiri sama dengan tanggal kelahiran SBY.
.
Sayangnya pada saat yang sama tepatnya jam 13.25 wib ayahanda rekan kerja saya Jovitha Salea Battu, yang bernama Bpk. Yohannis Massang, telah berpulang di RS Persahabatan, Rawamangun, Jakarta Timur. Saya baru tahu tengah malam karena dapat sms. Saya harap semoga Jovitha dapat tabah dan kuat dalam menghadapi hal ini dan juga dapat menghibur serta memberi kekuatan kepada ibundanya. Saya tahu bagaimana rasanya ditinggalkan ayah karena saya baru mengalaminya bulan Maret 2008 yang lalu. Ayahanda Jovitha itu disemayamkan di rumah duka Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Penggilingan, Perum. Taman Pulo Indah, Ruko Blok L/23, Penggilingan, Jakarta Timur. Dimakamkan hari Rabu tanggal 10 Septembet 2008 setelah pukul 14.00 di TPU Pondok Rangon, Cibubur.
.
Akhirnya, selamat tinggal Makassar, sayang kami nggak sempat foto-foto di Losari yang udah dipugar. Mungkin lain kali saya ada kesempatan ke Makassar lagi.
Photos Slide : Kunjungan ke Makassar dan PGN Makasar
.
by Sahat Parlindungan Simarmata - www.sahatsimarmata.com
.
Cetak halaman ini (Print this page) ....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar